Pesawat kertas, angan-angan, cita-cita, dan terwujud

Rabu, 30 Mei 2012 2 comments
     Hari berjalan begitu cepat ya? Gue ngerasa baru kemaren dateng lagi ke Manado eh nggak tahunya pas lihat kalender di dinding kamar udah satu bulan aja gue disini, yah emang waktu cepat berlalu dan cepat untuk dilupain. Tapi nggak semua hal dari masa lalu yang gampang banget untuk dilupain. Contohnya gue, banyak sekali kenangan masa dulu gue kecil yang masih gue inget banget sampai sekarang seperti, waktu gue nonjok ibu-ibu hamil 8 bulan temen nyokap gue, dan yang ada nyokap gue histeris ngelihat apa yang gue lakuin. Wktu itu gue masih umur 3 sampai 4 tahun. Gue yang masih polos dan rasa ingin tahunya tinggi penasaran apa isi dari perut ibu-ibu tersebut, dan siapa dan hal apa yang menyebabkan perut ibu itu membesar, gue nggak tahu.
     Atau saat gue habis selesai disunat ke tukang sunat, gue dengan bangganya mempamerkan burung adik gue ke seluruh tamu undangan yang sedang makan di acara sunatan gue, yang menyebabkan banyak dari mereka langsung lahap menyantap makanan dan nambah sampai dua kali, atau ibu-ibu yang langsung takjub dan langsung teriak "ih kok kaya cabe keriting". Gue yang saat itu nggak terima dikatain cabe keriting sama ibu tamu undangan nyokap gue langsung ngebela diri, "nggak papa cabe keriting yang penting pedes dan bikin nagih mhuhahahahaha" kata gue yang langsung nyengir-nyengir tanda kemenangan.
     Masa kecil adalah masa-masa yang paling menyenangkan menurut gue sampai-sampai gue pernah mempunyai motto i don't want to grow up, setidaknya gue nggak perlu tuh yang namanya mikirin kehidupan dunia ini yang makin lama makin pelik (ceileh bahasanya). Eh kalian masih inget nggak mainan kalian dulu opas jaman-jaman masih kecil? Masa kecil gue menurut gue adalah masa kecil yang sangat membahagiakan. Gue pernah tumbuh besar di 3 tempat berbeda, yang pertama tentu saja di purbalingga tempat kelahiran gue dan nyokap, yang kedua di maluku waktu gue dan nyokap ikut bokap pas dia kerja disana, yang ketiga tentu saja di jogja tempat kelahiran bokap. Kalau dipikir-pikir (kalau nggak punya otak nggak usah maksa untuk mikir) keluarga gue mirip keluarga orang jaman purba ya, hidupnya nomaden, mungkin karena itu juga nama gue akhirannya purbo.
     Mainan saat gue kecil nggak beda jauh dengan mainan jaman sekarang ini, dari mulai rc, ps ataupun yang lainnya yang berbau elektronik. Namun ada satu mainan yang sangat simpel namun sangat berkesan buat gue, mainan yang bokap gue buatin waktu gue masih di maluku yaitu pesawat kertas atau kerennya "paper plane" inget bukan newspaper. Di saat itulah pertama kalinya gue tahu yang namanya pesawat kertas dan tahu bagaimana cara ngebuat pesawat kertas.

     Dan disaat itu bokap gue pernah bilang ke gue kalau gue bisa nerbangin tinggi cita-cita dan angan-angan gue pake pesawat kertas itu. Gue yang saat itu masih polos dan masih culun abis cuma bisa manggut-manggut, dan mata gue masih terkagum-kagum atas apa yang telah di nasehatkan pria bertubuh tinggi besar dan berkumis menjuntai ini (bokap gue). Tapi kalau sekarang kalau dipikir pake rasional berarti cita-cita gue cuma palingan setinggi tiang listrik, emang pesawat kertas bisa terbang setinggi apa?
     Kalau ngomongin soal cita-cita, cita-cita gue berubah seiring berjalannya waktu. Waktu SD gue dengan lantang pengen jadi dokter (kaya susan), pas SMP gue dengan lantang bilang ke nyokap "mamah aku mau jadi pilot biar bisa nikah sama pramugari cantik", sungguh alasan yang sangat masuk akal buat gue, trus nyokap ngejawab alasan gue "trus bu dokternya gimana?" dan gue langsung bingung. Pada masa SMA cita-cita gue berubah lagi, ingin jadi ayah dari anak-anak bu dokter cantik (wah mendadak galau). Pada masa SMA gue bercita-cita pengin menjadi Pegawai Negeri di Direktorat Jenderal Pajak. Kenapa gue pengin cita-cita itu? mungkin ikutan temen atau mungkin atas perintah orang tua, sampai sekarang gue nggak ngerti, atau mungkin dari mimpi, yang jelas itu cita-cita gue saat ini.
     Ngomongin soal pesawat kertas, cita-cita dan angan-angan, hari ini pas gue lagi kuliah tadi gue inget sesuatu hal yang berhubungan dengan pesawat kertas,cita-cita dan angan-angan.Gue baru teringat omongan bokap waktu dulu gue masih kecil tentang pesawat kertas yang dia buat bisa buat nerbangin tinggi-tinggi cita-cita gue, ternyata hal itu benar adanya, bokap gue emang cowok tercool dan tergenius buat gue (terpaksa biar bisa nambah uang saku bulanan) apa yang dia ucapka waktu gue dulu masih berumur 3sampai 4 tahun  itu baru berefek sekarang.
     Dulu pas SMA pernah ada mentoring tentang psikologi yang isinya itu tentang apa yang kita cita-citakan pasti bisa terwujud jika kita kerja keras, metodenya sama dengan apa yang bokap gue katakan. Gue disuruh menuliskan semua daftar cita-cita gue urut di sebuah kertas, dan setelah itu gue harus ngebuat kertas yang gue tulis itu jadi pesawat terbang dan jeng jeng jeng pesawat cita-cta siap untuk diterbangkan. Gue terbangin pesawat itu setinggi yang gue bisa, dan yang terjadipesawat gueterban g lumayan tinggi dan jatuh nyusruk ke tanah, pertanda apakah ini?
     Dalam pesawat kertas itu gue tuliskan cita-cita gue yaitu pertama gue pengin masuk UGM dan yang kedua gue pengen masuk STAN jurusan Pajak, dan yang gue baru sadari sekarang ternyata semua yang gue tuliskan di pesawat kertas itu tembus (lo kirain togel?) terwujud. Alhamdulillah gue sangat bersyukur dengan semua yang telah gue capai sampai sekarang.
     Yang gue agak sesali saat itu adalah kenapa gue nggak nulis di kertas itu "GUE PENGEN JODOH GUE BU DOKTER CANTIK ". Dan mungkin cita-cita gue yang satu ini juga bisa terwujud.
     Owh ya kenapa nggak gue lakuin itu sekarang aja ya? kertas mana kertas? udah dulu ya gue mau bikin pesawat kertas dulu yang isinya "GUE PENGEN JODOH GUE BU DOKTER CANTIK", dan pesawat itu gue beri nama pesawat cinta.
    
     bring my dream to fly high my love plane

2 comments:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Ama(s)tory | TNB